Sayaselalu senang dan bangga dengan Alkitab yang adalah firman Tuhan. Karena firman Tuhan memberikan pedoman kepada saya untuk melangkah seturut kehendak-Nya. Kisah-kisah para rasul, silsilah-silsilah, puisi indah, perintah, berkat, dan janji-janji Tuhan tidak pernah habis untuk dipelajari dan digali. Namun, kadang saya juga bingung bagaimana cara yang tepat untuk membaca dan menggali Alkitab Supayakita semakin mengerti dengan bagaimana seharusnya mengelola keuangan, pahami lebih dulu 7 prinsip ini: Prinsip 1: Uang kita adalah milik Tuhan "Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam." (Hagai 2: 8) Ini adalah dasar yang terutama yang harus kita pahami soal uang. Simaktips berikut untuk mengatur keuangan agar bisa menjalankan ibadah kurban setiap tahunnya! Simak tips berikut untuk mengatur keuangan agar bisa menjalankan ibadah kurban setiap tahunnya! Jumat, 6 Mei 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com; Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Sumber / 21 October 2021 Lori Official Writer Kehadiran iklan di berbagai platform digital menjadi salah satu alasan munculnya kebiasaan konsumerisme. Para pengiklan membuat kehidupan yang ditampilkan dalam iklan mereka tampak menarik. Sehingga setiap orang yang menyaksikannya mulai digugah, lalu mulai merasa tidak lengkap hingga akhirnya terjebak untuk membeli kebahagiaan yang ditawarkan pengiklan. Tentu saja sulit bagi kita untuk menjaga keinginan untuk memiliki semua hal menarik yang ditawarkan dunia. Karena itulah penting sekali untuk memahami apa yang Tuhan sebenarnya inginkan melalui keuangan kita. Menyenangkan diri sendiri dengan uang yang kita punya memang tidak salah, asal dilakukan dengan penganggaran yang baik dan tidak menjerat kita ke dalam hutang. Ada 3 perbedaan pandangan penggunaan uang menurut dunia dan Tuhan. Dunia Habiskan semua uang yang ada untuk dirimu sendiri. Jangan biarkan ada yang tersisa! Tuhan Berikan 10% dari uangmu dan hasilkan lebih banyak supaya bisa memberi lebih dari itu. Tidak ada tindakan memberi tanpa sengaja. Anda harus punya niat untuk hal itu. Karena itu, kita perlu menganggarkan 10% setiap bulannya untuk disisihkan sebagai pemberian. Baca Juga 5 Kebiasaan Keuangan Yang Baik Sementara banyak orang enggan memberi karena tidak punya cukup uang. Padahal masalahnya adalah bahwa mereka tidak menjadikan pemberian tersebut sebagai prioritas. Jika kita tidak punya niat untuk memberi, maka kita tidak akan terdorong untuk menghasilkan uang supaya bisa memberi. “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Amsal 3 9-10 “Memberi bukanlah prioritas dunia, tetapi prioritas bagi Tuhan.” Dunia Hutang bisa jadi alat untuk membeli hal-hal yang tidak bisa Anda miliki. Tuhan Semua hutang itu buruk. Tidak ada hutang baik. Sebagian besar masyarakat kita memilih berhutang karena beragam alasan. Namun tak sedikit dari risiko hutang berdampak pada kebangkrutan, perceraian, tindakan kejahatan, depresi dan sebagainya. Alkitab tidak mengatakan bahwa hutang adalah dosa. Tetapi hutang dianggap buruk karena risikonya yang sangat fatal. “Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Amsal 22 7 “Dunia memperbudak manusia dengan hutang, Tuhan membebaskan manusia dari hutang.” Dunia Kamu hanya hidup satu kali! You only live once. Manjakan dirimu lebih dulu soal urusan menabung itu bisa belakangan. Tuhan Tahanlah keinginanmu dengan menabung. Nanti kamu akan menikmati hasilnya. “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.” Amsal 21 20 “Dunia hanya mengejar kesenangan sesaat, Tuhan menawarkan kesenangan kekal.” Dari tiga hal di atas, kita bisa menyimpulkan jauhnya perbedaan antara memakai uang tanpa anggaran dengan memakainya sesuai perencanaan. Supaya kita semakin mengerti dengan bagaimana seharusnya mengelola keuangan, pahami lebih dulu 7 prinsip ini Prinsip 1 Uang kita adalah milik Tuhan “Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” Hagai 2 8 Ini adalah dasar yang terutama yang harus kita pahami soal uang. Sebagai Tuhan, Dia adalah pemilik dari segala sesuatunya, termasuk uang kita. Baca Juga 3 Pengeluaran Ekstra Akibat Emosionalitas Prinsip 2 Belajar untuk merasa puas “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Filipi 4 19 Mudah sekali bagi kita untuk tergoda dengan keinginan kita sendiri. Iklan dan media sosial membuat kita menjadi konsumerisme dan merasa tidak pernah puas dengan apa yang kita punya saat ini. Ingatlah ayat di atas bahwa hanya dari Tuhan saja kita bisa merasakan kepuasan sejati. Prinsip 3 Sisihkan uangmu untuk memberi “Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi.” 1 Timotius 6 18 Sekalipun kita berhak menghabiskan uang yang kita punya. Tetapi ingatlah bahwa dibandingkan menghabiskannya untuk kepentingan sendiri, memberi atau membagikan uang yang kita hasilkan bagi orang lain akan jauh lebih membahagiakan. BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->Prinsip 4 Menabung itu penting “Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.” Amsal 6 6-8 Sebagai orang Kristen, kita harus menabung dengan bijak, baik itu secara jangka pendek maupun jangka panjang. Kebiasaan menabung ini akan kita petik hasilnya ke depan. Prinsip 5 Belanja dengan bijaksana “Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya.” Amsal 21 20 Firman Tuhan berkata tidak masalah untuk membelanjakan uang untuk kebutuhan pribadi. Tetapi hal itu harus dilakukan dengan bijaksana. Contohnya, liburan. Bagi sebagian orang liburan dianggap pemborosan uang. Tetapi jika liburan dilakukan ketika kondisi memang sedang membutuhkan, hal itu justru berdampak baik bagi kesehatan. Misalnya akan menambah kesegaran, memberi energi baru dan memberi semangat baru untuk kembali melayani orang lain. Yang menjadi salah dalam penggunaan uang adalah membelanjakannya untuk kebutuhan yang kurang tepat. Baca Juga Christina Jerat Utang di 9 Pinjaman Online Buatku Depresi Berat Karena Debt Collector Prinsip 6 Hutang itu berisiko “Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.” Amsal 22 7 Seperti disampaikan di atas, bahwa berhutang sangat berisiko. Dari ayat ini kita diingatkan bahwa hutang hanya akan memperbudak kita. Prinsip 7 Jangan jadi hamba uang “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 1 Timotius 6 10 Kerakusan dan keserakahan akan uang bisa membutakan manusia. Sehingga uang bisa menggeser posisi Tuhan dan menjadikan uang sebagai tuan. Tentu saja Tuhan, sebagai pencipta dan pemilik uang tidak ingin ciptaan-Nya menyembah ilah lain yang hanya akan membawa kebinasaan. Jadi waktu kita membiarkan Tuhan mengubah hati kita, kita bisa belajar untuk memuaskan diir dengan berapapun uang yang kita hasilkan. Kita akan memahami bagaimana seharusnya mengelola keuangan dengan bijak; bagaimana menghasilkan uang supaya kita bisa memberi lebih; bagaimana kita membelanjakan uang dengan kadar yang sewajarnya. Baca Juga Karena Hidup Nggak Melulu Tentang Uang, Yuk Simak Cara Manajemen Keuangan Dari Alkitab Ini Pengelolaan keuangan adalah tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita. Jadi mari mengelola uang yang dipercayakan atas hidup kita dengan bijaksana. Sumber Halaman Tampilkan per Halaman Setiap orang pasti ingin memiliki kualitas finansial yang kuat serta kondisi yang independen secara finansial di masa depan. Namun, tidak semua orang tahu cara mewujudkan impian tersebut. Oleh karena itu, kami akan memberikan tips tentang cara mengatur keuangan ala Rasulullah untuk Parents berikut ini. Sebagai utusan Allah SWT dan panutan banyak orang, Rasulullah tentu saja memiliki banyak kelebihan di segala aspek kehidupan, seperti prinsip hingga kebiasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa prinsip Rasulullah dalam meraih kesuksesan di bidang bisnis dan mengatur keuangan ini bisa Parents contoh. Rasulullah adalah seorang wirausahawan yang sangat mahir dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mengatur uang. Penasaran ada cara apa saja yang dilakukan Rasulullah dalam mengatur keuangan? 10 Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah 1. Ketahui Jumlah Pengeluaran Setiap Bulannya Cara pertama yang bisa Anda contoh adalah mengetahui tujuan dan besaran uang yang digunakan setiap bulannya. Anda bisa membuat skala prioritas kebutuhan dari yang paling penting hingga yang tidak begitu penting. Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya “Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari kiamat sebelum ditanyakan kepadanya empat perkara tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa dimanfaatkan.” HR Tirmidzi. Karena itulah sangat penting bagi Anda untuk mengetahui asal dan ke mana saja uang Anda habis digunakan. Sebab, jika harta Anda hanya dipakai untuk kenikmatan dunia saja maka itu bisa menjadi suatu kemudharatan di masa depan. 2. Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah dengan Bersedekah Seperti diketahui Rasulullah selalu mengajarkan kepada seluruh umat muslim di dunia untuk saling membantu dan berbagi, khususnya kepada orang yang membutuhkan seperti fakir miskin dan anak yatim. Menurut hukum Islam, Anda wajib memberikan setidaknya 2,5 persen dari harta milik Anda kepada fakir miskin dan anak yatim. Hal ini juga telah dijelaskan melalui surah Adz-Dzariyat ayat 19. “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” Adz-Dzariyat 19 Oleh karena itu, Anda tetap harus bersedekah meskipun kondisi ekonomi tidak begitu baik. Jangan takut akan mengalami kesulitan ekonomi di masa depan. Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian dari Harvard Business School mengatakan semakin banyak orang bersedekah maka semakin bahagia pula orang tersebut. Artikel Terkait 10 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 Juta 3. Berdagang Lebih lanjut, Rasulullah dikenal sebagai seorang wirausahawan yang berdagang sepanjang hidupnya. Dalam sebuah hadis, beliau bahkan menganjurkan kepada umat muslim di seluruh dunia untuk segera berdagang karena banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan tersebut. “Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki.” Hadis Riwayat Imam Ahmad. Pada saat ini, sebagian besar orang terkaya di dunia bahkan berasal dari pengusaha atau wirausahawan seperti Rasulullah. Oleh karena itu, apabila Anda masih bekerja sebagai karyawan hingga saat ini, cobalah untuk mengumpulkan niat untuk menjalankan bisnis sampingan skala kecil. Satu lagi, jika Anda sudah mulai berbisnis, contohlah ajaran Rasul yang selalu mengambil untung sedikit dan sewajarnya. Dengan melakukan hal ini, Anda bisa menarik minat banyak orang untuk membeli produk yang dijual. Selain itu, jangan lupa bahwa catatan keuangan pribadi dan bisnis harus dipisahkan. Hal ini bertujuan supaya keluar masuknya keuangan Anda bisa dipantau dengan baik. 4. Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah dengan Gaya Hidup Sederhana Cara berikutnya yang bisa Anda terapkan dalam mengatur uang adalah dengan melakukan gaya hidup sederhana dan menyesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai pengeluaran jauh lebih besar dibandingkan pemasukan Anda. Oleh karena itu, ada baiknya kalau Anda juga menghindari mengambil banyak cicilan yang akan membuat Anda memiliki utang yang menumpuk. 5. Pilih Pekerjaan yang Halal Islam mengajarkan kepada setiap muslim untuk mendapatkan pekerjaan atau usaha yang halal. Sebab, uang yang berasal dari usaha atau pekerjaan yang haram umumnya tidak akan pernah dapat ditabung untuk jangka waktu yang lama. Kenapa demikian? Hal itu lantaran uang haram tidak memiliki keberkahan dan tidak dirahmati oleh Allah SWT. Artikel Terkait Cara Kreatif Seorang Ibu Ajarkan Anak Atur Keuangan selama Pandemi, Layak Ditiru! 6. Hindari Berutang Sebagian besar orang yang berada dalam kesulitan ekonomi terkadang memilih untuk meminjam uang kepada teman atau keluarganya. Namun menurut ajaran Islam, berutang sebetulnya tidak dianjurkan jika tidak benar-benar dalam keadaan yang membutuhkan. Namun, jika memang mendesak, maka orang yang berutang wajib untuk mengembalikan nominal uang yang telah dipinjamnya. Apabila tidak, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran yang setimpal. “Barangsiapa utang uang kepada orang lain dan berniat akan mengembalikannya, maka Allah akan luluskan niat itu; tetapi barangsiapa mengambilnya dengan niat akan membinasakan tidak membayar, maka Allah akan merusakkan dia,” HR. Bukhari 7. Tidak Menumpuk Harta Di sisi lain, setiap umat muslim juga diimbau untuk tidak menumpuk harta dan melakukan lebih banyak berbagi atau bersedekah dengan orang lain. Terutama jika ada anggota keluarga, kerabat jauh, atau teman yang sedang mengalami kesulitan. Pasalnya, jika mengumpulkan uang dengan tujuan untuk menumpuknya, maka niscaya tidak ada manfaat yang bisa Anda rasakan. Lebih baik menyisihkan uang untuk modal usaha atau investasi. Mengingat, kini sudah banyak jenis investasi yang bisa ANda lakukan. Allah SWT berfirman dalam hadits qudsi, “Hai anak Adam berinfaklah, niscaya Aku akan memberi nafkah memberi gantinya kepadamu,” HR. Bukhari & Muslim 8. Cara Mengatur Keuangan Ala Rasulullah, yaitu Tidak Boros Dalam ajaran Islam sangat tidak mengajurkan kepada siapa pun untuk memiliki sikap boros dalam mengatur keuangan. Sebab, orang yang bersikap boros tidak akan dapat menyisihkan sebagian uang yang didapatnya tersebut. Allah SWT bersabda, “Dan termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan, dan tidak pula kikir, di antara keduanya secara wajar.” 9. Berhemat Menurut Islam, berhemat adalah salah satu cara sukses lainnya dalam mengatur keuangan. Kebalikan dari orang yang boros, orang yang pintar berhemat berarti juga pandai mengelola keuangannya dengan baik. Hal itu tentu akan bermanfaat bagi masa depan orang tersebut. Oleh karena itu, alangkah lebih baik kalau Anda membelanjakan uang secara sederhana dan tidak hedon serta tidak gampang menghambur-hamburkan uang yang dimiliki. Artikel Terkait 8 Kiat Mengelola Keuangan dengan Baik yang Bisa Parents Ajarkan kepada Anak 10. Menabung untuk Mengatur Keuangan Selain berhemat, setiap muslim juga dianjurkan untuk menabung karena merupakan hal yang baik. Dalam ajaran Islam pun terdapat sebuah dalil yang menganjurkan untuk menyisihkan sebagian rezeki yang didapat untuk kebaikan orang tersebut dan orang di sekitarnya. “Simpanlah sebagian daripada harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu,” HR. Bukhari. “Sesungguhnya engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka dalam keadaan miskin,” HR. Bukhari Muslim Nah, itulah beberapa cara mengatur keuangan ala Rasulullah yang bisa Anda terapkan mulai sekarang. Semoga bermanfaat, ya! *** BACA JUGA 65 Nama Keluarga Inggris, Cocok untuk Inspirasi Nama Buah Hati Parents Foto Reza Rahadian di Istana Negara, Gagah dan Tampan Pakai Beskap Moana Bayi Ria Ricis Tengkurap, Jangan Khawatir Ya Parents! Ini Loh Manfaat Tummy Time Pada Bayi Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Jakarta, IDN Times - Tahun baru, perencanaan baru. Keinginan untuk lebih baik lagi dibanding tahun sebelumnya, khususnya soal finansial, tentu menjadi harapan banyak orang. Memasuki 2022 ini, banyak orang yang ingin lebih baik lagi dalam mengatur finansialnya, dalam hal ini keuangan. Mengatur keuangan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kerap kali, gaji atau penghasilan sudah menipis di awal atau pertengahan bulan. Padahal, gaji bulan berikutnya masih lama utama dari gaji adalah kebiasaan boros. Seseorang yang boros akan sulit mengatur keuangan. Padahal, jika sudah bisa mengatur keuangan, tentunya hidup akan lebih teratur. Pengaturan keuangan yang baik akan membuat penghasilan atau gaji bertahan hingga akhir Lifepal, Selasa 4/12/2021, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tidak boros. Simak, ya! Baca Juga Dana KUR Bakal Naik Jadi Rp285 Triliun Lebih di 2022 1. Semua pemasukan dan pengeluaran harus dicatatIDN Times/Arief Rahmat Sebenarnya, mencatat pemasukan dan pengeluaran tidak akan memakan waktu lama, terutama jika rutin dilakukan setiap hari. Dengan pencatatan keuangan, kamu bisa mengetahui seberapa besar kebutuhanmu dalam 1 semua orang bisa menjawab biaya kebutuhannya per bulan, lho! Padahal, itu hal yang penting untuk bisa mengendalikan pengeluaranmu, agar tidak berbelanja barang-barang yang tidak baik lagi, kamu mencatat seluruh pengeluaranmu berapa pun nominalnya. Misalnya, Rp2 ribu untuk membayar parkir di minimarket, itu juga sebaiknya Tetapkan tujuan finansialIlustrasi Asuransi IDN Times/Mardya Shakti Apa itu tujuan finansial? Tujuan finansial adalah target pencapaian dari kerja kerasmu. Misalnya, dalam 5-10 tahun ke depan kamu berencana untuk membeli rumah, mobil impian, berlibur ke negeri impan, dan finansial akan memberimu motivasi untuk menabung, sehingga tidak membelanjakan seluruh uang yang kamu Buat anggaran yang realistisIlustrasi Uang. IDN Times/Aditya Pratama Agar kamu tidak boros, kamu juga perlu membuat anggaran dari kebutuhan-kebutuhan kamu setiap bulan. Pastikan kamu membuat anggaran yang realistis, ya!Nah, anggaran ini juga mencakup tabungan. Kamu harus bisa mengalokasikan penghasilanmu untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan seperti apa anggaran yang realistis? Misalnya, kamu ingin bisa berlibur ke luar kota setiap bulannya. Padahal, biaya berlibur ke luar kota cukup besar, bahkan bisa saja mencapai 30 persen dari gaji. Nah, sebaiknya kamu tak perlu menganggarkan biaya untuk liburan ke luar kota setiap bulan. Atau jika kamu tetap ingin menganggarkannya, maka tentukanlah nominal yang pantas, tanpa mengorbankan kebutuhan-kebutuhan lain dan tabunganmu. Baca Juga Pebisnis Wajib Tahu! Ini Cara Daftar Merchant LinkAja 4. Catat pengeluaranmu di aplikasi ponselIlustrasi Uang Digital. IDN Times/Aditya Pratama Saat ini, banyak sekali aplikasi untuk mencatat pengeluaran, baik yang tersedia di ponsel pintar android maupun itu, beberapa aplikasi catatan keuangan juga sudah disertai dengan fitur yang lengkap seperti laporan keuangan pribadi hingga kategori setiap pengeluaran dan pemasukan, sehingga memudahkan kamu mengetahui ke mana saja pos pengeluaranmu selama ini. Kamu juga bisa mengklasifikasikan kategori pada masing-masing pengeluaran kamu, misal untuk transportasi, makan, hingga aplikasi pencatat keuangan pribadi yang direkomendasikan Lifepal, antara lain Uangku Mint Money Lover Monefy Wallet AndroMoney Penny Catatan Keuangan Harian Spendee. 5. Hindari berutangilustrasi utang IDN Times/Aditya Pratama Hindarilah berutang, terutama untuk kebutuhan-kebutuhan yang tidak darurat atau tidak penting. Jangan tergiur dengan tawaran-tawaran yang bisa menyebabkan dompetmu kering. Jika ingin membeli sesuatu, sebaiknya menabung terlebih begitu, berutang tidaklah dilarang. Namun, sebaiknya untuk membeli aset yang nilainya akan terus bertambah setiap tahunnya, seperti tanah atau juga kamu menghitung rasio utang yang kamu miliki terhadap penghasilanmu ya. Kamu harus memastikan utang yang kamu miliki tak lebih dari 30 persen dari penghasilan bulananmu. Sebab, jika lebih dari 30 persen, keuangan kamu bisa Mulai berinvestasiIlustrasi Investasi. IDN Times/Aditya Pratama Investasi adalah cara meningkatkan penghasilan di luar penghasilan pokok. Kamu bisa memiliki aset yang nilainya terus naik dengan ini, memulai investasi sangatlah mudah. Ada banyak instrumen investasi yang cocok untuk pemula. Mulai dari reksa dana hingga emas fisik. Pastikan kamu memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko. Baca Juga 5 Pertimbangan Penting saat Diterima Kerja dengan Gaji Minim 7. Membedakan antara kebutuhan dan keinginanIlustrasi belanja online IDN Times/Arief Rahmat Kamu juga harus bisa membedakan antara kebutuhan dengan keinginan agar tidak kali, orang membeli apa yang dia mau dengan kedok self reward. Namun, kalau tidak dikontrol, tentu kedok self reward ini bikin pengeluaran kamu malah makin besar dan akhirnya kebutuhan-kebutuhan penting lainnya tidak kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian untuk bekerja, tagihan atau cicilan, dan Alokasikan dana daruratilustrasi uang IDN Times/Aditya Pratama Memiliki dana darurat juga salah satu bagian dari mengatur keuangan pribadi. Tapi perlu diingat, dana darurat hanya digunakan untuk kebutuhan darurat, bukan kebutuhan dana darurat pada seseorang bisa berbeda-beda, tergantung status dan pekerjaannya. Kalau kamu masih single, kamu bisa mengumpulkan dana darurat 3-6 kali dari pengeluaran bulanan kamu sudah menikah dan memiliki tanggungan, maka dana darurat kamu sebaiknya 6-12 kali dari pengeluaran bulanan. Dana yang harus disisihkan untuk dana darurat adalah sekitar 5 persen dari penghasilan Buat rekening terpisahIlustrasi Bank. IDN Times/Aditya Pratama Untuk mencegah keborosan, sebaiknya kamu membuka rekening bank baru untuk memisahkan rekening tabungan dengan rekening untuk kebutuhan cara tersebut, kamu bisa menjaga tabungan agar tetap utuh, dan terhindar dari godaan-godaan yang bisa menguras uang. Baca Juga Intip Peluang Investasi 2022, yuk Cuan di Tahun Baru! 10. Punya asuransiIlustrasi Asuransi IDN Times/Aditya Pratama Memiliki asuransi juga sangat penting agar keuangan kita bisa teratur. Asuransi akan sangat membantu ketika kamu menghadapi kejadian tak terduga seperti penyakit, mobil rusak, rumah kebakaran, hingga meninggal akan melindungi tabungan dan aset-aset yang kamu miliki. Misalnya, ketika kamu ke rumah sakit, kamu tak perlu merogoh kantong terlalu dalam untuk membayar biaya pemeriksaan, karena kamu sudah memiliki kamu memilih agen dan perusahaan asuransi yang tepat, agar manfaat yang kamu terima sesuai keinginanmu, ya! Baca Juga Begini Tips Memilih Perusahaan Asuransi yang Baik dan Benar

tips mengatur keuangan menurut firman tuhan